ARTI & KERANGKA AKUNTANSI
A.
PENGERTIAN
& SEJARAH AKUNTANSI
1. PENGERTIAN
AKUNTANSI
Akuntansi (accounting) adalah suatu
sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengomunikasikan
peristiwa-peristiwa ekonmi dari suatu organisasi
2. SEJARAH
AKUNTANSI
Asal mula akuntansi biasanya dikaitkan
dengan hasil karya Luca Pacioli, seorang ahli matematik Italia pada zaman
Renaisans. Pacoli adalah sahabat dekat dan Guru ari Leonado da Finci dan satu
angkatan dengan Cristopher Colombus. Dala bukunya di tahun 1449 yang berjudul Summa de Aritmetica, Geometria,
Proportione et Proportionalite, Pacoli menguraikan suatu sistem yang dapat
dilakukan untuk memastikan bahwa informasi
akuntansi telah dicatat dengan efisien dan akurat.
Dengan lahirnya era industri
di abad ke 19, dan kemudian, bermunculannya perusahaan-perusahan besar,
maka terjadilah perpiahan antara pemilik dan manager dalam dunia bisnis.
Sebagai akibatnya , kebutuhn ntuk elaporkan status keuangan satuperusahaan
menjadi memiliki arti yang lebih penting, guna memastikan bahwa Manager telah
bertindak sesuai dengan keinginan para pemilik demikian pula ,
transaksi-transaksi yang terjai diantara bisnis menjadi lebih rumit , sehingga
mengakibatkan perlunya dilakukan peningkatan pendekatan dalam melaporkan informasi keuangan.
Perekonomian kita kini telah mengalami
evolsi pasca industrial , yaitu era informasi, dimana banyak ”produk” adalah
berupa layana informasi. Komputer ini telah menjadi penggerak era informasi
ini.
B. MEMBEDAKAN PEMBUKUAN
DAN AKUNTANSI
Banyak orang telah menyalah artikan
pembukuan dan akuntansi sebagai suatu hl yang sama. Kesalahpahaman seperti ini
sebenarnya dapat dimengerti karna proses akuntansi memasukkan pula
fungsi-fungsi pembukuan di dalamya. Akan tetapi, akuntansi juga memasukkn lebih
banyak hal. Pembukuan(bookkeping) biasanya hanya melibatkan pencatatan peristiw
peristiwa ekonomi. Oleh karena itu, pembukuan hanya berupakan satu bagian dari
akuntansi. Secara keseluruhan, akuntansi akan melibatkan keseluruhan proses
pengidentifikasian, pencatatan, dan pengomunikasikan peristiwa-peristiwa
ekonomi.
C. PROFESI AKUNTANSI
DAN ETIKA
1.
Profesi
Profesi
adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai
karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.
Akuntansi
adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang
akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain
untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,
dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal
sebagai “bahasa bisnis”.
2.
ETIKA
Etika
berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang
maupun pada suatu masyarakat
Etika
berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan
segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain
atau dari satu generasi ke generasi yg lain.
3.
Etika
Profesi Akuntansi
Etika
Profesi Akuntansi adalah Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan
baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus sebagai Akuntan.
Menurut
Billy, Perkembangan Profesi Akuntan terbagi menjadi empat fase yaitu,
1. Pra Revolusi Industri
2. Masa Revolusi Industri tahun 1900
3. Tahun 1900 – 1930
4. Tahun 1930 – sekarang
D. PRINSIP-PRINSIP
STANDAR ASUMSI-ASUMSI & PRAKTIK
AKUNTANSI
1.
PRINSIP
AKUNTANSI YANG BERAKU UMUM
Profesi
akuntansi telah membuat beberapa standar
yang berlaku secara umumdan dipratekkan secara universal. Sekumpulan standar
umum ini disebut generally accepted accounting principles –GAAp(prinsip
akuntansi berlaku umum). Standar-standar ini mengatur bagaimana peristiwa
ekonomi dilaporkan.
Satu prinsip yang penting adalah
prinsip harga perolehan(cost principle) yang menyatakan bahwa aset hendaknya
dicatat sesuai dengan harga perolehannya. Harga perolehan adalah nilai yang
dipertukarkan pada saat sesuatu diperoleh.
2.
ASUMSI
Dalam
perkembangan prinsip akuntansi yang berlaku umum, perlu dikembangkan beberapa
asumsi dasar tertentu. Asumsi-asumsi ini membeirikan dasar bagi suatu proses
akuntansi. Dua asumsi utama tersebut adalah asumsi satuan uang dan asumsi entitas ekonomi.
·
Asumsi
satuan uang
Asumsi
satuan uang (monetary unit assumption) menyatakan bahwa hanya data transaksi yang hanya dapat
dinyatakan dalam satuan uang yang dimasukk dalam catatan-catatan akuntansi.
Asumsi ini memungkinkan akuntansi menguantifikasikan (mengukur)
peristiwa-peristiwa ekonomi. Asumsi satuan uang meripakan suatu hal yang fial
dalam menerakan prinsip harga perolehan yang telah diuraikan. Asumsi ini memang
menghalangi beberapa informasi yang
relevan ikut dimasukkan kedalam catatan-catatan akuntansi. Misalnya , kondisi
kesehatan pemilik, mutu pelayanan yang diberikan, dan moral parakaryawan tidak
akan dimasukkan karena hal tersebut tidak dapat dikuantifikasikan atau diukur
dalam bentuk uang
Bagian yang penting dari
prinsip satuan adalah adanya tambahan asumsi bahwa satuan ukuran dari waktu ke waktu tetap cukup
konstan. Akan tetapi, asumsi satuan uang yang stabil cukup menantang karena
adanya penurunan daya beli dalam dolar yang cukup signifikan.
·
Asumsi
entitas ekonomi
Suatu
entitas ekonomi dapat berupa organisasi atau unit daam masyarakat. Entitas
dapat berupa suatu perusahaan bisnis (seperti General Electric Company), unit
pemerintah (Departemen Dalam Negri), daerah(profinsi jawa timur), perguruan
tinggi (Universitas Indonesia), atau rumah ibadah (Masjid Istiqlal). Asumsi
entitas ekonomi (economy entity assumption) menyatakan bahwa aktifitas entitas
akan dipisahkan dan dibedakan dari aktivitas pemilik dan aktivitas ekonomi
lainnya. Sebagai ilustrasi, Salay Rider, pemilik dari Sally Boutique, hendaknya
mecatat biaya hiup pribadinya secarah terpisah dari pengeluaran butiknya.
PepsiCo, Coca-Cola Company, dan cadbury-Schweppes dipisahkan menjadi
entitas-entitas ekonomi untuk tujuan akuntansi.
3.
PRAKTEK
AKUNTANSI DI INDONESIA
Praktik
akuntansi di Indonesia sudah terjadi pada zaman penjajah Belanda, saat itu
tenaga akuntan di Indonesia masih sedikit jumlahnnya. Sehingga Indonesia pada
akhirnya berpaling ke praktik akuntansi model Amerika yang sebelumnya
menggunakan model Belanda. Seiring dengan berkembangnya praktik akuntansi di
Indonesia penggunaan standar terhadap praktik akuntansi mulai diberlakukan,
dari yang sebelumnya menggunakan PSAK (Standar Akuntansi Keuangan) sekarang
berangsur-angsur beralih menggunakan IFRS (International Financial Reporting
Standard). Hal ini dikarenalkan tuntutan dalam menyampaikan laporan keuangan
yang dapat diterima secara internasional.
Dalam praktiknya akuntansi di
negara-negara lain termasuk Indonesia umumnya menggunakan landasan teori secara
konvensional atau akuntansi konvensional. Namun akibat krisis yang melanda
Indonesia, kini akuntansi kovensional tidak lagi menjadi acuan secara penuh
tetapi kini sudah mulai menggunakan akuntansi syariah. Hal ini diyakini karena
akuntansi syariah berlandaskan pada asas kemanusiaan sehingga lebih kebal
terhadap krisis ekonomi.
Sebagai profesi, akuntan memiliki
kode etik dalam menjalankan prktiknya yang tertera dalam kode etik Akuntan
Indonesia. Hal ini dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota,
baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha,
pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan
tanggung jawab profesionalnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Weygandt
J. Jerry 2014 Accounting Principles Salemba Empat Jakarta Selatan
Camoz.2014.praktik-akuntansi-di-indonesia.cramoz.blogspot.com/2012/03/praktik-akuntansi-di-indonesia.html
Nandang
syamsul arifin.2013.http://makalahpendidikanunmura.blogspot.com/2013/04/makalah-teori-akuntansi-tentang-prinsip.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar